Jenderal Polisi Drs. Sutarman lahir di Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957 adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang menjabat sejak 25 Oktober 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo. Sutarman dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta pada 25 Oktober 2013.
Sebelumnya ia merupakan Kabareskrim Mabes Polri yang menjabat sejak 6 Juli 2011 hingga 24 Oktober 2013. Dia didapuk sebagai orang nomor satu di Bareskrim menggantikan Ito Sumardi Ds yang pensiun.
Jenderal Sutarman tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Pada tahun 2000, dia adalah Ajudan Presiden RI pemerintahan Abdurrahman Wahid. Kemudian akhir 2004, dia menjabat Kapolwiltabes Surabaya, lantas berturut-turut sebagai Kapolda Kepri, Kaselapa Lemdiklat Polri, lalu Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya.
Uniknya Putra pasangan Paidi Pawiro Mihardjo dan Samiyem ini pernah menggantikan Timur Pradopo (mantan Kapolri) di empat jabatan, yakni Kaselapa Lemdiklat Polri, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, dan Kapolri.
Ia menjadi calon tunggal Kapolri setelah diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR-RI pada hari Jumat, tanggal 27 September 2013. Surat yang berisi pengusulan alumnus Akpol 1981 itu diterima langsung oleh Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso.
Terlahir dari Keluarga yang Sederhana
Sosok Sutarman ternyata jauh dari kesan glamor. Di masa mudanya, ia bahkan pernah menjadi kuli bangunan dan berjualan tongseng untuk menyambung hidup, sebelum akhirnya diterima masuk Akabri.
Sutarman terlahir dari keluarga petani yang sangat sederhana. Ibu kandung Sutarman, Samiyem meninggal dunia akibat sakit sakit kanker payudara yang dideritanya.
Sutarman adalah sulung dari lima bersaudara. Sejak kecil kakak dari Harmini Tekno, Haryati dan Harwanti sejak kecil sudah berkeinginan masuk AKABRI. Keluarganya sama seperti penduduk desa lainnya yang berprofesi petani. Bahkan sampai saat ini ayahnya masih mengerjakan sawah sendiri dan beternak sapi.
Saat wartawan bertandang beberapa waktu lalu, rumah Sutarman tampak sepi. Rumah bercat putih dan berpagar besi warna coklat terlihat di kunci gembok dari dalam. Menurut mbah Iyem, tetangga dekat orangtua Sutarman, bapak Sutarman hanya tinggal berdua saja di rumah yang besar tersebut.
“Ten griyo namung sekalian mawon (di rumah hanya berdua saja),” jelasnya mengawali pembicaraan dengan wartawan di Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurut mbah Iyem, tiap hari mbah Pawiro mengurusi sawah yang ada di desa sebelah. Jika di rumah mengurus sapi yang jumlahnya dua ekor.
Kesan mewah tak terlihat dari kondisi bangunan tempat tinggal Sutarman. Seperti umumnya rumah pedesaan, rumah Sutarman memiliki halaman yang luas. Yang membedakan dengan rumah yang lain adalah pagar tembok yang mengelilingi seluruh bangunan rumah.
Ketua RW 011 Dukuh Dayu, Sugimin, mengatakan rumah itu kini ditinggali oleh ayah, ibu tiri Sutarman. “Memang sepi, Bapaknya lagi keluar. Sedangkan ibu tirinya tidak ikut ada di sawah, ” jelas Sugimin.
Ketika ditanya bagaimana kehidupan Sutarman sewaktu kecil dia menyebutkan Sutarman kecil adalah anak yang pintar, disiplin, rajin dan pekerja keras. Sejak SMP sudah membantu orang tuanya dengan berjualan bambu, bekerja di sawah sampai menggembala kerbau.
Saat kecil Tarman -begitu Kabareskim ini biasa di panggil- bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ganggang, Weru. Selepas itu melanjutkan ke SMP Muhammadiyah Cawas, Klaten dan dan masuk STM di Sukoharjo (sekarang Bina Patria I Sukoharjo) jurusan mesin.
Setelah lulus STM Tarman berniat untuk masuk Akabri, namun karena pada saat itu usianya belum cukup, Tarman dinyatakan tidak lulus. Sosok Tarman yang ulet, rajin dan pekerja keras membuatnya tidak mau berpangku tangan saja.
Setelah tidak lolos ujian masuk Akabri Tarman sempat menjadi kuli bangunan. Tak hanya itu saja Tarman sempat berjualan bambu keliling. “Saya diceritain ayahnya, Tarman sempat tidak mau lagi mendaftar ke Akabri. Tapi bapaknya terus memecut Tarman agar tidak putus asa,”ujarnya.
Selain menjadi kuli bangunan dan berjualan bambu keliling, Tarman ikut temannya Simin berjualan tongseng keliling yang dijajakan dengan cara dipikul di sekitar pasar Gembrong, Pasar Senin, Jakarta.
Selama satu bulan itulah, Simin saat ditemui terpisah menceritakan bila Tarman tanpa rasa malu berkeliling menjajakan tongseng. Bahkan meskipun dirinya bisa dikatakan guru membuatkan tongseng, dalam waktu singkat Tarman bisa mempelajari cara membuat tongseng. “Bisa dikatakan saya kalah sama Tarman. Dia lebih jago buat tongsengnya,” ujarnya.
Menurut Tyo -biasa Simin dipanggil- Tarman hanya satu bulan saja ikut berjualan tongseng sebelum akhirnya Tarman pamit untuk menjadi kuli bangunan lagi. Sebelum akhirnya, Tarmin datang ke tempat dimana dulu dia berjualan tongseng dengan berseragam polisi.
“Jelas saya dan yang lainnya kaget. Pamitnya mau jadi kuli bangunan lagi, tahu-tahu datang ke sini (tempat berjualan tongseng) sudah pakai baju polisi,” paparnya.(Wikipedia/Okezone)
Riwayat Jabatan Sutarman
Pa Staf Lantas Polres Bandung Polda Jabar (1982)
Kapolsek Dayeuh Polres Bandung Polda Jabar (1982)
Kasat Lantas Polres Sumedang Polda Jabar (1983)
Danki Tar Akpol (1986)
Kasubbag Renset Dit Pers Polda Metro Jaya (1988)
Kapolsek Metro Kebon Jeruk Restro Jakbar (1989)
Kapolsek Metro Penjaringan Restro Jakut (1991)
Paban Muda III / Binkar Spers ABRI (1993)
Kabag Bintibmas Dit Binmas Polda Metro Jaya (1995)
Kapusdalaops Polwil Timor Timur Polda Nusra (1996)
Kapolres Lombok Timur Polda NTB (1996)
Kabag Top / DSP Subdit Diaga Dit Minpers POLRI (1997)
Kabag Diawan / Gassus Subdit Dalkar Minpers POLRI (1997)
Kabag Dalkar Dit Pers Polda Metro Jaya (1997)
Kapolres Bekasi Polda Metro Jaya (1999)
Ajudan Presiden RI (2000-2001)
Kapoltabes Palembang Polda Sumsel (2001-2003)
Direskrim Polda Jatim (2003-2004)
Kapolwiltabes Surabaya Polda Jatim (2004-2005)
Kapolda Kepri (2005-2008)
Kaselapa Lemdiklat Polri (2008-2010)**)
Kapolda Jabar (2010-2011)**)
Kapolda Metro Jaya (2010)**)
Kabareskrim Polri (2011-2013)
Kapolri (2013-sekarang)**)
http://laskarjokowi.com/2014/08/04/sutarman-dari-kuli-bangunan-jualan-tongseng-hingga-jadi-kapolri/