Tuesday, 5 August 2014
Terbukti secara Ilmiah, Khasiat Daun Jambu Biji sebagai Obat DBD
Terbukti secara Ilmiah, Khasiat Daun Jambu Biji sebagai Obat DBD
UMUMNYA orang mengetahui buah jamu kluhuk mampu menjadi obat penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Penelitian yang dilakukan oleh dr Nasiruddin SpA menambah manfaat dari jambu biji tersebut. Daun jambu yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat alternatif mencegah diare, ternyata juga bisa menyembuhkan penyakit DBD.
Penelitian yang dilakukan oleh dr Nasiruddin SpA, dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, menghantarnya memperoleh penghargaan internasional dari Konika 2005 dalam sebuah kongres di Filipina pada 7-10 Maret 2006.
Selain penghargaan secara khusus, hadiah lain berupa uang sebesar 500 USD, dan bebas registrasi serta fasilitas selama seminar di Filipina.
Penghargaan itu disebut The Best Young Award yang dianugerahkan dalam 3 RD Asian Congress of Pediatric Infectious Diseases and 13 TH Pediatric Infectious Disease Society of The Philipines Annual Convention di waterfront International Convention Centre, Lahug, Cebu City Philippines.
"Penelitian itu sangat bagus, karena ternyata daun jambu terbukti mampu meningkatkan trombosit bagi penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)," kata Prof Dr Soegeng Soegijanto, dr. SpAK, DTMH, pembimbing penelitian.
Menurut dia, penderita DBD umumnya meninggal dunia akibat kekurangan trombosit, sehingga pada penyakit DBD kebanyakan yang paling ditakuti adalah kekurangan trombosit dalam darah.
"Trombosit turun atau kurang dari 20 ribu biasanya pada hari ketiga hingga ketujuh," katanya. Masa-masa itulah yang ditakuti, karena bila trombosit turun kurang dari 20 ribu akan mengakibatkan perdarahan spontan, misalnya perdarahan di otak, dan itu akan mengakibatkan gangguan pada syarat pusat dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Menurut pakar DBD itu, trombosit penderita turun berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh pada penderita berkurang.
Apabila virus menyerang sumsum tulang, katanya, maka akan mengakibatkan proses pembuatan trombosit terganggu.
"Bila hal itu terjadi di paru-paru maka akan mengakibatkan paru-paru bocor, bila teradi di hati maka hatinya akan sakit, bila terjadi di sumsum tulang maka mengakibatkan sumsum tulang tidak berproduksi. Nah proses inilah yang harus dicegah," katanya.Oleh karena itu, katanya, penelitian dr Nasiruddin itu merupakan satu-satunya penelitian yang dapat meningkatkan trombosit dalam darah bagi penderita DBD.
"Caranya, lima lembar daun jambu biji dicampur dengan air sebanyak 200 cc dan dimasak sebentar, lantas air hasil rebusan daun jambu itu diminumkan kepada penderita. Agar tidak pahit sebaiknya air rebusan itu dicampur dengan gula atau madu," katanya.
Ia menjelaskan daun jambu yang digunakan adalah daun yang sudah tua dan sebaiknya diminum setelah diketahui hasil laboratorium bahwa trombosit turun.
"Selang 12 jam usai minum air daun jambu, hasil penelitian itu menunjukkan trombosit akan meningkat secara signifikan," katanya.
Biasanya, katanya, penderita mengalami kekurangan trombosit pada hari ketujuh, namun yang penting saat gawat yaitu pada hari ketiga hingga keenam.
"Kalau setelah 12 jam menunjukkan peningkatan, artinya bahwa masa gawat itu bisa dicegah," katanya.
"Daun dari jambu biji (Psidii folium) secara tradisional telah lama digunakan sebagai obat diare, sedangkan buah jambu bijinya sendiri dikenal masyarakat mampu meningkatkan jumlah trombosit pada penderita DBD," katanya.
Namun, yang dilakukan masyarakat itu belum diteliti secara ilmiah dan penelitian akurat secara klinik, sehingga kebenarannya sangat diragukan.
Antibatuk
"Untuk obat diare sudah dilakukan penelitian bahwa diare yang diinduksi dengan mikrolak pada hewan coba tikus dapat dihambat menggunakan ekstrak daun jambu biji dengan mekanisme kerja sama dengan mekanisme narkotik (Lutterodt, 1992; Jaiarj dkk, 1999) membuktikan bahwa daun jambu biji berkhasiat sebagai antibatuk dan antimikrobial," katanya.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, katanya, akhirnya dikembangkan terhadap daunnya dengan dosis hanya lima lembar daun dan diujikan secara klinis kepada penderita DBD.
"Hasilnya sangat menggembirakan karena hanya dalam waktu 12 jam ternyata mampu menambah trombosit penderita DBD," kata Prof Sugeng yang kini menjadi koordinator penelitian serupa dengan Multi Center Study (penelitian lanjutan) dari Dirjen POM yang melibatkan Bandung, Jakarta, dan Surabaya itu. (Aspek -11)